Pada zaman dahulu, hiduplah seorang saudagar yang kaya raya. Dia memiliki usaha yang sukses, dan tanah yang luas. Ditanahnya tersebut dia memelihara ternak yang banyak. yaitu sekumpulan kambing dan kuda liar. Untuk memudahkan menjaga ternak tersebut, sang saudagar mencari pemuda setempat untuk diperkerjakan. Maka dia memilih seorang pria muda bertubuh tinggi dan kekar untuk memelihara kudanya, dan memilih seorang pria muda kecil dan kurus untuk memelihara kambingnya.
Tapi, suatu hari si penjaga kuda berkata pada penjaga kambing, "Hei, aku mau menukar pekerjaan kita, mulai sekarang kau saja yang menjaga kuda kuda liar ini. Biar aku yang menjaga kambing!!." katanya mengancam membuat si penjaga kambing tak berkutik.
Akhirnya, si pria bertubuh tegap itu mengambil alih mengurusi ternak kambing dan duduk duduk tenang di bawah pohon. Sementara si pria kecil dan kurus itu terpaksa mengejar kuda kuda itu, menangkapnya susah payah, lalu terjatuh berkali kali. Bahkan tak jarang kena tendang kuda kuda tersebut. Tubuhnya sakit, dan dia hanya mengadu pada ibunya.
"Sabar ya nak, setiap cobaan, pasti ada hikmahnya. Biarlah hari ini kau menderita, mungkin suatu hari nanti kau akan mendapat kebaikan dari deritamu. Jangan pernah mengeluh, sebab itu adalah kebiasaan pengecut." Begitulah nasehat ibu yang selalu diingatnya.
Akhirnya, karena selalu mengejar dan menjinakkan kuda liar tersebut, si pria kecil ini pun berubah menjadi tinggi, besar, dan kekar. Dia juga menjadi ahli menakhlukan kuda seliar apapun.
Lalu, suatu hari pecahlah perang dinegara mereka. Pasukan kerajaan diturunkan untuk merekrut pemuda desa menjadi prajurit, dan karena kepiawaiannya dalam menaklukan kuda, maka pria kecil yang kini bertubuh tegap dan kekar itu ikut terpilih berperang. Karena kehebatannya dalam menangani kuda, dia akhirnya terpilih sebagai komandan pasukan berkuda yang bergerak di garis terdepan.
Dan kau tau siapa pria itu?
Ya, dialah The Great Warior, JHENGIS KHAN
Tapi, suatu hari si penjaga kuda berkata pada penjaga kambing, "Hei, aku mau menukar pekerjaan kita, mulai sekarang kau saja yang menjaga kuda kuda liar ini. Biar aku yang menjaga kambing!!." katanya mengancam membuat si penjaga kambing tak berkutik.
Akhirnya, si pria bertubuh tegap itu mengambil alih mengurusi ternak kambing dan duduk duduk tenang di bawah pohon. Sementara si pria kecil dan kurus itu terpaksa mengejar kuda kuda itu, menangkapnya susah payah, lalu terjatuh berkali kali. Bahkan tak jarang kena tendang kuda kuda tersebut. Tubuhnya sakit, dan dia hanya mengadu pada ibunya.
"Sabar ya nak, setiap cobaan, pasti ada hikmahnya. Biarlah hari ini kau menderita, mungkin suatu hari nanti kau akan mendapat kebaikan dari deritamu. Jangan pernah mengeluh, sebab itu adalah kebiasaan pengecut." Begitulah nasehat ibu yang selalu diingatnya.
Akhirnya, karena selalu mengejar dan menjinakkan kuda liar tersebut, si pria kecil ini pun berubah menjadi tinggi, besar, dan kekar. Dia juga menjadi ahli menakhlukan kuda seliar apapun.
Lalu, suatu hari pecahlah perang dinegara mereka. Pasukan kerajaan diturunkan untuk merekrut pemuda desa menjadi prajurit, dan karena kepiawaiannya dalam menaklukan kuda, maka pria kecil yang kini bertubuh tegap dan kekar itu ikut terpilih berperang. Karena kehebatannya dalam menangani kuda, dia akhirnya terpilih sebagai komandan pasukan berkuda yang bergerak di garis terdepan.
Dan kau tau siapa pria itu?
Ya, dialah The Great Warior, JHENGIS KHAN
ceritanya sangat inspiratif, kita diajarkan utuk tidak mudah mengeluh dan berusaha sekuat tenaga untuk melaksanakan tugas kita sebaik mungkin, susah menjadi yang seperti itu, harus dari hati pelaksanannya
BalasHapus